Hahahaaaa...ada-ada saja trik para petani saat menjaga bulir padinya dari burung pemakan biji-bijian yang sering mencuri bulir padi. selain menggunakan berbagai kain berwarna-warni yang terhubung satu sama lain kemudian digoyangkan sehingga membuat para burung menjadi takut, kali ini petani menggunakan layang-layang berbentuk burung besar dengan warna mencolok sehingga akan membuat para burung kecil pemakan biji berpikir dua kali untuk mencuri bulir padi di sawah petani ini..

Tak salah bali dijuluki pulau seribu pura atau pulau dewata. Masyarakat Bali senantiasa menghargai dan menjaga keselarasan dengan semua ciptaan Tuhan. salah satu yang menarik perhatianku pada saat melihat indahnya sawah di Bali adalah pura kecil yang selalu ada di petak-petak sawah di Bali. Akupun tertarik mencari informasi mengenai fungsi keberadaan pura kecil ini di setiap sawah di Bali. menurut kepercayaan umat Hindu, pura ini merupakan wujud syukur mereka terhadap limpahan kemakmuran yang diberikan Tuhan melalui bulir-bulir padi yang akan mereka panen pada saatnya nanti. Sungguh indah dunia ini bila semua bisa selalu bersyukur dan menjaga keindahan dunia yang telah Tuhan ciptakan.

Senyum merekah petani ini saat melihat hijaunya sawahnya. terpikir di benaknya panen kali ini akan bagus karena air melihpah dan sawahnya menghijau. sungguh sangat indah dipandang, hamparan padi yang menghijau membentang luas.

Hari ini cerah..secerah modelku kali ini, dengan rok merah muda, dan rangkaian balon berwarna cerah. aku belumlah bisa disebut fotografer model yang handal, masih jauhhhh dan masih perlu banyak belajar. Namun aku senang melihat hasil jepretanku kali ini, ntah kenapa. ada beberapa sisi yang bisa kugambarkan dari foto ini. Sisi cerah mengingatkanku bahwa dunia itu indah, dengan berbagai warna yang cerah. Namun dres hitam..hhmmmm..hitam, selalu dekat dengan sisi gelap,kelam..that's life, penuh warna, terkadang indah terkadang kelam..namun selalu tersenyum kawan..

Klasik dan etnik..itu kesan pertamaku saat melihat bapak tua ini asik memainkan alat musik tradisionalnya sembari menembangkan kidung-kidung Jawa kuno..walau belum mengerti akan bahasa yang digunakan, namun aku dapat merasakan harmoni dan ketulusan yang disampaikan bapak ini. sungguh alunan musik dan tembang yang indah.

"Keep brotherhood" itulah semboyan para penikmat tunggangan besi asal negeri pizza ini. Ya, komunitas vespa sangat menarik perhatianku, bahkan akupun tergabung di dalamnya, menjadi anggota MSC (Mataram Scooter Club). Solidaritas anggota dan keramahan antar anggotanya sangat terasa di komunitas vespa. "menunjukkan jempol" tatkala berpapasan satu sama lain menjadi salah satu ciri komunitas ini yang menyiratkan pesan "apakah kamu dalam keadaan baik", membalas dengan menunjukkan jempol berarti "ya, saya baik". Setiap salah satu anggota memiliki suatu permasalahan, maka anggota yang lain secara otomatis akan ikut merasakan dan berusaha membantu, karena semboyan mereka "one for all, all for one".

Entah apa yang menjadi renungan petani tua ini. "Apakah beberapa tahun ke depan akan masih ada sawah ini?" mungkin itu yang ia pikirkan. atau justru ia senang melihat sawahnya hijau membentang. tak pernah kutahu pasti apa yang ia pikirkan. satu yang menarik bagiku, laki-laki setua ini masih gigih dan semangat menggarap sawahnya, tiada pernah mengeluh panas atau lelah. Sebuah semangat yang patut menjadi teladan bagi para generasi muda sekarang.

Tak sengaja saat mengabadikan kegiatan kumpul komunitas vespa di Jogja, kamera lomo fisheye ku mengambil gambar sebuah vespa dengan airbrush motif "Barong" (epik dalam agama Hindu yang digambarkan sebagai makhluk seram dengan taringnya). Wow, keren..itu kesan pertamaku saat melihat skuter ini. Dengan hiasan kembang kamboja Bali semakin menunjukkan kekaguman pemilik vespa ini pada budaya dan keindahan Bali.